Jumat, 23 Januari 2015

Putra Putri Rasulullah (part 6)

Ibrahim



Ia dilahirkan di Madinah dari budak perempuan milik Nabi yakni Mariyah Al Qibthiyyah pada bulan Jumadil Ula atau pada bulan Jumadil Akhir tahun ke 9 Hijriyyah. Dan ia meninggal dunia pada tanggal 29 Syawal di tahun ke 10 Hijriyyah, yakni pada hari terjadinya gerhana matahari di Madinah dalam usia menyusui, yakni dalam umur 16 atau 18 bulan. Lalu dikebumikan di Baqi'. Nabi pernah berkata, "Sungguh akan ada yang menyusuinya di surga untuk menyempurnakan masa susuannya."




Sumber :
- Kitab Raudhah Al Anwar fi Sirah An Nabiy Al Mukhtar karya Syaikh Shafiyur Rahman Al Mubarakfury.
  

Rabu, 21 Januari 2015

Kajian Filsafat

FILSAFAT ILMU
 (Diajukan Sebagai Tugas Akhir   Pada Mata Kuliah Filsafat Ilmu)




Dosen Pengampu
Dr. Fawaizul Umam, M. Ag







Hj.Zahraini
NIM. 15.4.14.1.036







PASCA SARJANA
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM
TAHUN AKADEMIK 2014/2015




1. Secara epistemologis, tidak  ada metode yang paling benar. Semua metode berpotensi  menjadi benar berdasar ketepatan dalam memilihnya sesuai dengan realitas atau subyek persoalan yang dihadapi. Lalu, menurut anda, apa metode  yang paling tepat dalam meneliti sekaligus menyikapi fakta tingginya tingkat dekadensi moral di kalangan siswa/remaja saat ini!.

Metode yang tepat dalam menyikapi fakta tingginya tingkat dekadensi moral dikalangan siswa/remaja saat ini adalah fenomenologi. Fenomenologi merupakan kajian yang mempelajari tentang apa yang tampak.   Dapat juga diartikan sebagai suatu  cara dalam mengungkapkan atau mendeskripsikan makna yang ada  dalam  data atau gejala.  Bila dikaitkan dengan masalah penelitian, maka fenomenologi merupakan strategi penelitian di mana peneliti mengidentifikasi hakekat pengalaman manusia tentang suatu fenomena tertentu. Sedangkan  metode fenomenologi digunakan untuk memperoleh gambaran yang lebih utuh dan yang lebih fundamental tentang penomena keberagaman manusia untuk memperoleh esensi keberagaman  manusia serta struktur fundamental dari keberagaman manusia secara umum atau universal dan bukan gambaran secara partikular-ekslusif.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, metode fenomenologi merupakan suatu upaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan atau realitas yang ada. Fokus penelitian fenomenologi adalah apa yang dialami oleh subyek penelitian tentang sebuah penomena dan bagaimana subyek mengalami dan memaknai pengalamannnya.
Terkait dengan tingginya dekadensi moral dikalangan siswa/remaja saat ini metode fenomenologi tepat digunakan, karena  dengan metode fenomenologi akan dapat dipahami tentang prilaku siswa/remaja secara utuh dan obyektif menurut sudut pandang remaja sendiri atau perspektif subyek yang akan diteliti. Lebih jauh dengan menggunakan metode fenomenologi akan dapat diungkap apa adanya berdasarkan kenyataan/fakta yang ada di lapangan kemudian mendeskripsikan secara obyektif.

2. Berbagai konflik bertendensi agama biasanya bertemali erat dengan perbedaan pandangan umat dalam mengkonstruksi kebenaran, kebenaranpun beraneka ragam. Sebenarnya dalam konteks keagamaan mungkinkan kebenaran-kebenaran itu diseragamkan? Bila mungkin, bagaimana caranya? Bila tidak, lalu bagaimana menciptakan kedamaian di tengah perbedaan kebenaran itu?

 Kebenaran merupakan suatu nilai utama di dalam kehidupan manusia. Sebagai nilai utama kebenaran memiliki fungsi rohani. Artinya sifat manusiawi secara hakiki mempercayai dan meyakini suatu kebenaran. Kebenaran adalah persesuaian antara kenyataan dengan fakta-fakta itu sendiri. Menurut Gazalba  kebenaran adalah suatu hubungan antara pengetahuan dengan apa yang dijadikan obyeknya.
Jadi  kebenaran adalah sesuatu yang nyata, sesuai dengan fakta dan bersifat relative. artinya apa yang dianggap benar oleh seseorang belum tentu  benar menurut orang lain.
Sehubungan dengan pendapat di atas, maka kebenaran tidak dapat diseragamkan meskipun semua agama mengajarkan kebenaran, tapi ukuran kebenaran masing-masing agama berbeda, contohnya dalam hal ketuhanan. Konsep ketuhanan masing-masing agama berbeda. Oleh karena itu dibutuhkan dialog  kooperatif antar agama untuk menciptakan kedamaian di tengah perbedaan kebenaran. Selain itu masing-masing agama harus menjauhkan fanatisme dan egoisme, mengesampingkan perbedaan-perbedaan dan mengedepankan persamaan, saling percaya dan saling menghormati atau menghargai. Memang dialog antar agama tidak sesederhana  adanya pertukaran informasi antara dua atau banyak orang dari agama yang berbeda. Sebuah dialog apalagi menyangkut nilai fundamental menyangkut agama adalah suatu aksi yang kompleks yang melibatkan banyak perspektif. Lebih jauh, bisa jadi dialog antar agama dapat menghasilkan diskusi-diskusi polemik.
Oleh karena itu dalam berdialog antar agama harus dilakukan secara hati-hati dengan memperhatikan  prinsip-prinsip dalam berdialog.
Prinsip-prinsip dalam berdialog antara lain:
a. Dialog dilakukan dengan kebebasan berpendapat dan berpikir, saling mempercayai. Tanpa hal ini, maka dialog tidak dapat berjalan dengan baik. Apabila pandangan dari agama lain tidak dihormati dan dihargai, maka dialog akan terhambat. Di samping itu, agama-agama saling harus saling mempercayai satu dengan yang lain, sehingga menghilangkan atau menekan kecurigaan dengan agama lain. Tujuan utama dari dialog ini adalah untuk saling menukar informasi dan bukan untuk menyalahkan satu dengan yang lain, membenarkan diri, berdebat, berdakwah maupun membela ajaran agamanya, karena ini bukan pada tempatnya.
b. Dialog diadakan dengan dua arah, tidak dengan satu arah, sehingga memonopoli dan memaksa pihak lain untuk mengikuti yang kuat atau mayoritas. Dialog yang dilakukan tidak dengan dendam, kemarahan maupun kebencian, namun dilakukan secara terbuka; kritis terhadap diri sendiri. Peserta dialog antar agama harus kritis terhadap dirinya sendiri, bahkan mau mengoreksi dirinya sendiri, bila ia melakukan sesuatu yang salah. Hal ini merupakan bagian yang penting untuk dilakukan; agama yang melakukan dialog harus berdiri sama tinggi, duduk sama rendah atau mereka setara atau sederajat (meski tidak sama), sehingga dialog dapat dilakukan dan didalamnya tidak ada diskriminasi. Apabila agama-agama yan berdialog sederajat atau setara, maka diskriminasi akan terhindari, sebab diantara mereka merasa tidak ada  yang lebih superior, lebih besar atau lebih hebat.
c. Mencari ketekadan-ketekadan baru: rasional obyektif. Dialog antar agama dilakukan tidak dengan sentiment keagamaan, namun dengan ketekadan-ketekadan baru untuk memecahkan suatu masalah atau konflik antar agama yang dilakukan secara rasional dan dilakukan secara obyektif. Maka, dialog akan menghasilkan suatu manfaat bagi masyarakat.
d. Dialog tidak hanya sebatas pembicaraan, namun juga penghayatan, maupun tingkatan lanjutan atau mendalam. Ada suatu tindakan yang harus diambil atau dilakukan.
e. Membiarkan orang lain yang menilai dan menyimpulkan atau memutuskan.
f. Pemerintah sebagai mediator dalam dialog antar agama, namun pemerintah tidak campur tangan dan mendominasi. Sebab apabila pemerintah campur tangan dan mendominasi, maka dialog akan menjadi satu arah dan tidak lagi menjadi dialog antar agama, melainkan pemerintah yang mengatur agama.
g. Dialog harus dilakukan tanpa praduga-praduga, motif-motif atau keyakinan-keyakinan tersembunyi dari dua belah atau lebih, sehingga tidak ada saling mencurigai satu dengan yang lain. Dialog harus mendengarkan dan mengobservasi, tetapi juga harus berbicara, sehingga terjadi saling pengertian.
  Meskipun tidak ada kesamaan antar berbagai perspektif tentang suatu kebenaran, akan tetapi harus ditanamkan bahwa ada sebuah ikatan di antara mereka. Ikatan itulah yang membuat kehidupan manusia semakin harmonis. Perbedaan adalah suatu unifikasi yang indah. Mereka tidak sama tetapi terikat dalam sebuah  ikatan. Hal ini tidak bermaksud menyatukan beragam persfektif dari banyak agama karena hal tersebut tidak mungkin untuk dilakukan, masing-masing harus tetap yakin dengan keunikan persfektifnya. Namun disaat yang sama harus mampu berbicara, berdiskusi dan beraksi dalam masalah yang sama. Ikatan ini adalah untuk menyatukan langkah dan gerakan dalam upaya untuk memupuk peradaban manusia kearah yang lebih baik. Harmonisasi diantara perspektif yang berbeda itu direpresentasikan dalam penilaian yang sifatnya nondiskriminatif, perlakuan yang saling menghormati dan secara praktis adalah sebuah aksi yang kooperatif dan korelatif. Setelah melakukan dialog maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan  adalah mengaplikasikannya dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan begitu, maka dialog akan memiliki pengaruh nyata dalam menciptakan hubungan yang harmonis antar umat beragama.
 Adapun contoh  materi dialog antar umat beragama yaitu :
a. Dialog tentang kehidupan sehari hari, dimana orang orang berusaha untuk hidup dalam spirit saling terbuka dan kekeluargaan, saling berbagi dalam suka dan duka, menumbuhkan pertemanan yang didasarkan pada saling percaya yang bisa mengarah pada sharing tentang kepercayaan dan pengalaman religious masing-masing.
b. Dialog aksi dimana orang orang dari beragam agama berkolaborasi bagi kebaikan bumi dan bagi pertumbuhan dan kebebasan kemanusiaan.
c. dialog teologis dimana para peserta dialog berupaya mendalami pemahaman  mereka tentang warisan keagamaan nasing-masing dan mengapresiasi kepercayaan dan nilai nilai spiritualitas kepercayaan yang lain.
d. Dialog pengalaman keagamaan dimana orang orang berdasarkan tradisi keagamaan mereka saling berbagi kepercayaan spiritualitas mereka misalnya tentang doa dan kontemplasi upacara keagamaan dan tempat-tempat suci serta tentang ibadah.

 Jadi dengan dialog umat antar agama dapat menjadi solusi untuk menciptakan kedamaian antar umat beragama.



Daftar Rujukan.

1. K. Bertens, Filsafat Barat Abad XX Jerman (Jakarta: Gramedia, Anggota IKAPI, 1981).

2. Deden Ridwan, Tradisi Baru Penelitian Agama Islam-Tinjauan Antar Disiplin Ilmu, (Bandung:  Nusa Cendikia, 2001).

3. M. Amin Abdullah, Studi Islam Normativitas Atau Historisitas (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,  1999).

4. Djam’annuri, Studi Agama Agama-Sejarah Dan Pemikiran (Yogyakarta: Pustaka Rihlah, 2003).

5. Raimundo Panikkar, Dialog Intra Religious (Yogyakarta: Kanisius, 1999).

6. Diambil Dari Brosur: Ecumenical & Interfaith Commission (Eic), East Melbourne, Victoria. Http://Eic.cam.org.au.









Rabu, 26 November 2014

Putra Putri Rasulullah (part 5)

'Abdullah



Ada yang menyebutkan bahwa ia dilahirkan pada masa keislaman. Namun ada pula yang menyebutkan bahwa itu sebelum masa keislaman, lalu ia meninggal dunia dalam usia yang masih kecil. Ia merupakan putra terakhir Nabi dari Khadijah.




Sumber :
- Kitab Raudhah Al Anwar fi Sirah An Nabiy Al Mukhtar karya Syaikh Shafiyur Rahman Al Mubarakfury

Minggu, 23 November 2014

My first journey

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
         Hai kembali lagi bersama saya zahra di blog   ini, kali ini saya akan memposting bagaimana kisah perjalanan saya yang paling menyenangkan ketika pertama kali saya menginjakkan kaki di tanah suci makkah, yaitu salah satu tempat yang diakhir zaman Dajjal tidak akan mampu untuk masuk  kesana lho.Ok tanpa berbelit kata kata kita langsung aja ya..??????................
        Pertama kali saya ke makkah itu dalam rangka mengerjakan ibadah haji  tepatnya tgl 9 pebruari 2000 sampai tgl 24 maret 2000.Saya tidak pernah berpikir kalau saya akan secepat itu akan sampai disana.Ternyata perjalanan ke sana sangat menyenangkan karena selama perjalanan kesana saya bisa melihat pemandangan alam yang Subhanallah sangat indah  dan  Alhamdulillah  setalah sampai disana saya di perkenankan Allah Swt  untuk mencium batu hitam yang di sebut hajar aswad yang ada di ka'bah ,Subhanalllah maha suci Allah. Semoga  teman teman yang baca postingan saya kali ini bisa sampai kesana ya ? Aamiin.... Aamiin ...Aamiiin...
  O ia sewaktu di tanah air sebelum berangkat ke tanah suci dalam pikiran, saya berpikir apakah saya akan mendapatkan keajaiban sebagaimana cerita orang yang sebelumnya berangkat ke tanah suci.  Ya saya pingin dapat berkah ibadah haji dengan ditunjukkan keajaiban keajaiban yang mengubah hidup saya.  Begitu pesawat mendarat di Jeddah saya langsung berdo’a sesuai yang diajarkan dimanasik haji.   Saya melihat padang pasir yang luas sekali dan kering kerontang.  Beginikah orang orang arab jaman dahulu hidup. Setelah memakai pakaian ihrom berwarna putih dan sholat sunnat   perjalanan ke Makkah diteruskan menggunakan bis.  Sebelum berangkat, diatas bis ada yang memberikan tausiyah dengan menggunakan bahasa Arab yang tak semuanya kumengerti isinya hee. Barangkali kita diingatkan untuk ingat allah begitulah kira-kira.  Diawal perjalanan saya dan para rombongan sempat mengumandangkan labbaik allohumma labbaik.  Selanjutnya kantuk menyerang jamaah.   Langit semakin gelap karena bertambah malam.
             Sesampai di penginapan kira kira jam 2.15 malam jamaah langsung istirahat dan catering makan pertama di Saudi diberikan.  Ya memang rasanya berbeda dengan masakan yang biasa dimakan di tanah air hehehehe .  Barangkali yang masak bukan orang Indonesia atau mereka   kurang menyukai garam.  Tak apalah namamanya juga dinegeri orang.  Sehabis sholat jamak takkhir maghrib dan isyak saya dikasih tahu kalau saya ditunggu di bawah untuk melakukan towaf dan sai.  Kami langsung bergegas tapi ketinggalan jamaah lain.  Akhirnya kami berangkat berenam saja ke masjidil haram untuk towaf dan sai dengan jalan kaki.  
           Begitu memasuki masjid langsung berdo,a sesuai petunjuk.  Masjid yang begitu megahnya dengan lampu yang begitu terangnya. Ternyata saya baru memasuki halaman masjid yang berlantai pualam putih dan dingin.  Setelah kami menyimpan sandal ke tas tenteng langsung menuju ka’bah dan berdo’a.  Saya senang bisa melihatnya dengan mata sendiri.  Disinikah nabi Ibrahim menyeru kami untuk datang.  Ya saya datang memenuhi panggilan mu ya Allah melalui utusanmu. Saya langsung towaf tuju kali putaran sambil memegangi baju paman  saya di samping.    Pesan saudara ditanah air katanya formasi ini yang kuat agar tidak terlepas dari gandengan bilamana terjadi desak desakan.   Selama towaf  saya membaca buku doa yang diberikan depag.  Selama towaf aku melihat ada yang mengusap-ngusap kakbah.  Kata guru saya ditanah air towafnya akan batal jika menyentuh kakbah.  Saya memang ada keinginan untuk menyentuh kakbah tapi nanti setelah towaf. Begitu selesai towaf rasanya ingin mencium hajar aswad tapi saya tunda dulu keinginan itu karena masih ihrom khawatir pakaian ihrom saya terbuka selama berdesakan mencium khajar aswad.  Ya nanti setelah nggak pakai pakaian ihrom saya akan menciumnya meskipun hanya sekali saja karena mencium hajar aswad ga mudah  karena sangat berbahaya berdesakan.  Saya memberikan isyarah saja lalu solat sunnat didekat maqom Ibrahim.  Selesai sholat langsung memasuki hijir ismail dan sholat dua rakaat bersama bibi bergantian dengan teman sekamar lainnya. Kamipun kembali ke pondokan kami yang tepatnya ada di sulaimaniah ,kebetulan kamar saya diatas kuburan Mu'ala jadi setiap hari bisa melihat jenazah dimakamkan disana  iih mengerikan tapi membuat kita ingat bahwa ajal bisa dimana saja diambil sama sang pencipta ,lalu kamipun menunggu hari dimana kami akan melakukan wukuf  tepatnya tgl 9 zulhijjah ....











poto Saya (tengah)sedang berada di dalam Gua Hira

Ketika tgl 8 zulhijah saya dan rombongan berangkat ke  arafah lalu malamnya berangkat ke muzdalifah untuk mengambil batu buat melontar jumrah tapi batu yang diambil batu kerikil lho bukan batu besar bisa bonyok dunk kalu dipakai melontar heheheheh.....setelah itu kamipun tiba di mina  untuk melontar jumrah aqabah ,Alhamdulillah sewaktu melontar jumrah aqabah tgl10  wah enak banget seakan jumrah milik kami ber enam karena sepi tapi baru berbalik arah dari melontar Subhanallah tiba tiba tak tahu dari mana ribuan orang menyerbu jumrah tanpa tau dari mana datangnya mungkin itu berkat doa orang tua saya  jadi saya diberikan kemudahan melontar tgl itu oleh Allah swt,lalu kami kepondokan dimina ,sewaktu melontar jumrah tgl 11,12 kami tdk merasakan kesulitan apapaun tetapi pada saat kami melontar tanggal 13 zulhijah  ketika melontar jumrah wushta saya terlepas dan terpisah dari rombonganku,saya merasakan pada waktu itu saya dihimpit orang banyak dan saya berpikir inilah akhir hidup aku,semua anggota rombonganku,paman dan bibiku mencariku kemana mana sampai mereka mencari saya ke ambulan karena mereka berpikir saya sudah tidak ada karena saat melontar begitu banyak orang berdesakan dari seluruh penjuru dunia,tapi alhamdulillah saat saya merasakan sesak karena kehabisan oksigen  saat ditempat itu saya tiba tiba diangkat oleh seseorang yang saya tidak kenal kayaknya dari arab dia langsung menarik saya ke atas sampai saya merasakan tubuhku dibawa keluar dari tempat berdesakan tersebut Alhamdulillah sayapun selama.
Akhirnya setelah saya kebingungan mau pulang kemana? sama siapa? akhirnya Allah mempertemukan  saya dengan paman dan bibi beserta rombongan kemudian aku dipeluk erat sama mereka, kemudian diajak untuk melontar jumrah yang terakhir yaitu jumrah aqabah ...setelah selesai melontar kami kembali ke pondokan di makkah dan mandi lalu berangkat ke masjid untuk thawaf dan sai dan tahallul ,keesokan harinya kamipun melakukan umrah dengan mengambil miqat di ji ranah lalu thawaf, sai,dan  tahallul dan Alhamdulillah haji ifrad kamipun selesai .senang rasanya tinggal melakukan yang sunat dan pergi ziarah.Nah ini sebagian poto tempat tempat yang kami pernah ziarahi selama perjalanan ibadah haji
                                                          lokasi :Depan Jabal Rahmah